James Gosling "Sang JAVA"
- Minggu, 29 Juli 2012
KOPI
asal Jawa (Java Coffee) terkenal bercita rasa tinggi dan salah satu
jenis Arabica yang terbaik di dunia. Namun bagi James Gosling dan
rekan-rekannya di Sun Microsystems, kopi yang diseduh di sebuah kafe
Peet menjadi inspirasi untuk nama bahasa pemrograman komputer baru yang
berhasil dikembangkan. Java menjadi pilihan menggantikan nama Oak, dari
jenis pohon yang tumbuh di depan jendela ruang kerja Gosling.
Greentalk
adalah nama yang diperkenalkan Gosling pertama kali untuk bahasa
pemrograman tersebut dengan file ekstensi “.gt” sebelum menjadi Oak.
Sayangnya nama Oak sudah dipakai perusahaan lain, yaitu Oak Technology
sebagai merek dagang produknya.
Usaha
untuk mengganti nama ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Atas usul
pengacara dan ahli hukum perusahaan, perdebatan dengan berbagai
pendapat dilakukan para insinyur, manajer pemasaran, penasehat hukum,
dan direksi Sun Microsystems untuk menemukan nama yang tepat selama
berhari-hari. Nama-nama yang kemudian menjadi kandidat adalah Silk, DNA,
dan Java. Entah siapa yang pertama kali mengusulkan nama Java atau
sejak kapan nama Java dipakai, tidak begitu diperhatikan karena
alternatif pilihan nama tersebut dilakukan secara kolektif. Kelak Kim
Polese, manajer pemasaran saat itu yang sekarang adalah CEO Marimba Inc.
akhirnya memakai merek dagang Java.
KELAHIRAN Java berawal dari ambisi Sun Microsystems untuk menciptakan platform universal yang dapat mengintegrasikan berbagai mesin. Projek rahasia yang membawa misi besar itu diberi nama Green Project. Projek tersebut melibatkan Patrick Naughton, Mike Sheridan, dan James Gosling serta kemudian dibantu 13 orang staf. Mereka bekerja secara tertutup dan mengasingkan diri pada sebuah gedung di Sand Hill Road, Menlo Park, California, AS. Projek yang dimulai pada Desember 1990 akhirnya membuahkan hasil setelah bekerja keras selama 18 bulan dan menghabiskan dana jutaan dolar AS. Pada 3 September 1992 mereka mendemonstrasikan Star7, sebuah PDA dengan input touchscreen (layar sentuh) yang dapat menjalankan berbagai aplikasi interaktif. Termasuk menciptakan animasi Duke yang menjadi maskot Java.
KELAHIRAN Java berawal dari ambisi Sun Microsystems untuk menciptakan platform universal yang dapat mengintegrasikan berbagai mesin. Projek rahasia yang membawa misi besar itu diberi nama Green Project. Projek tersebut melibatkan Patrick Naughton, Mike Sheridan, dan James Gosling serta kemudian dibantu 13 orang staf. Mereka bekerja secara tertutup dan mengasingkan diri pada sebuah gedung di Sand Hill Road, Menlo Park, California, AS. Projek yang dimulai pada Desember 1990 akhirnya membuahkan hasil setelah bekerja keras selama 18 bulan dan menghabiskan dana jutaan dolar AS. Pada 3 September 1992 mereka mendemonstrasikan Star7, sebuah PDA dengan input touchscreen (layar sentuh) yang dapat menjalankan berbagai aplikasi interaktif. Termasuk menciptakan animasi Duke yang menjadi maskot Java.
James
Gosling dan kawan-kawan telah mengantarkan bahasa pemrograman baru
(Java) yang dapat berjalan pada semua platform peranti elektronika.
Perbedaan platform diatasi dengan membuat mesin virtual pada arsitektur
bahasa pemrograman yang baru. Mesin virtual tersebut akan menerjemahkan
kode pemrograman menjadi bahasa yang dikenali mesin apa pun. Java juga
dikenal sangat andal dan memiliki sistem keamanan sendiri.
Java
hadir pada momentum yang tepat saat internet dan kebutuhan aplikasi
multimedia mulai berkembang. James Gosling membuktikan kehebatan Java
bersama John Gage, direktur Sun Science Office saat memberikan
presentasi bertajuk “Hollywood-meets-Silicon-Valley” di awal tahun 1995.
Ia berhasil memperlihatkan gerakan molekul tiga dimensi di
tengah-tengah layar komputer dengan menggerakkan mouse. Apalagi sejak
HotJava (sebelumnya disebut WebRunner) browser internet berbasis Java
siap diluncurkan sebulan kemudian. Kerjasama antara Sun Microsystems dan
Netscape untuk memasang Java pada browser Netscape Communicator saat
dirilis kemudian ikut mempercepat ketenaran Java.
Sejak
dirilis pada 23 Mei 1995, Java segera melejit menjadi bahasa
pemrograman favorit. Java menghasilkan gelombang baru dalam dunia
komputasi. Apalagi Sun memberikan source code Java secara cuma-cuma
melalui internet. Dengan demikian Java segera tersebar dan setiap orang
dapat mencoba dan memberikan umpan balik. Respons yang diberikan para
pengguna Java ikut berkontribusi memperbaiki dari versi alpha (1.0a2)
hingga versi 2 pada saat ini. Keberhasilan Sun menghadirkan Java sebagai
yang terdepan dalam komunikasi internet tidak lepas dari peran James
Gosling, arsitek bahasa pemrograman Java.
JAMES
Gosling lahir pada tanggal 19 Mei 1956 dari tiga bersaudara di dekat
Calgary, Kanada. Sejak kecil dia memang sangat tertarik dengan
elektronika. Saat usia 12 tahun, orangtuanya mendapatinya berhasil
membuat permainan tic tac toe dengan memanfaatkan komponen suku cadang
telefon dan televisi. Melihat minat dan bakat tersebut, suatu ketika
sahabat orangtuanya mengajak Gosling ke laboratorium komputer di
Universitas Calgary. Saat itu usianya masih 14 tahun.
Sejak
saat itulah ia lebih sering menghabiskan banyak waktu di laboratorium
komputer daripada belajar di kelas. Lulus dari SMU, ia melanjutkan di
Universitas Calgary. Saat menyelesaikan sarjana, ia mengembangkan editor
teks Emacs, yang kelak menjadi editor teks yang paling banyak digunakan
pada sistem operasi Unix. Kemudian ia mengambil pendidikan Master di
Universitas Alberta sebelum melanjutkan program doktor di Universitas
Carnegie Mellon di Pittsburgh. Ia memperoleh gelar Ph.D setelah berhasil
mempertahankan tesisnya yang berjudul “The Algebraic Manipulation of
Constraints” pada tahun 1983.
Ia
segera bergabung dengan IBM selepas kuliah. Sayang hasil pekerjaannya
tidak pernah diproduksi. Setahun kemudian, ia bergabung dengan Sun
Microsystems hingga menjadi bagian Green Team untuk menjalankan projek
rahasia Green Project. Berkat kemampuannya, kariernya segera melejit
sehingga menduduki posisi Vice President (VP) Sun Microsystems dan Chief
Technology Officer (CTO) Suns Developer Product. Saat ini, ia masih
berkontribusi pada Real-Time Specification of Java dan peneliti di
laboratorium Sun untuk software development tools. Selain menjadi
arsitek bahasa pemrograman Java, ia juga membangun sistem akuisisi data
satelit, multiprosesor untuk Unix, beberapa kompiler, mail system dan
insinyur utama pembuat windows manager NEWS (Network Extensible
Windowing System).
Akankah
ia juga mengenang Pulau Jawa setiap kali menyeduh kopi panasnya di
sela-sela memprogram Java? Yang jelas ia selalu senang untuk berkata,
“Jika dunia berbicara dengan Inggris, internet berbicara dengan
Java.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar